Derai Hujan

Pertama,
Ku dengar sabdanya
Ku tak percaya.
Lalu kurasakan
segenap jiwaku tumpah ruah
berubah menjadi lumpur nan jorok
yang pernah ada dalam hidupku.

Kedua,
Siang tiba-tiba menjadi gelap kelabu
Sekelompok awan yang bersih putih
Sekarang berwujud hitam kusam.
Semburat Mentari yang tersenyum
Terlihat muram.....
Menjadi deraian Hujan lebat yang membasahi Sluruh rasa dosaku
Menelanjangi keburukanku,
Jatuh menyadarkan aku akan kemelaratanku,
Pada sesuatu yang menjadi tujuanku.

Ketiga,
Berjuta tahun lalu,
Ku telah membangun bangunan sejarah mimpi
Membangun benteng kuat keinginan
Menegakkan candi Kekuatan
Hanya untuk pencapaian besar itu.
Sayang,,, kini semua hanya lah abu...
Yang sudah harus pergi dan di buang ke laut

Keempat,
Bagaimana rapuhnya....
Hancur
Luluh lantak
Hina
Pedih
Sakit
Tersiksa
Akhirnya harus ini yang ku raih......................

Kelima,
Bagaikan runtuhnya dunia
Bila mereka semua tahu hanya ini buah dari
Kehadiranku selama ini....
Hanya timbulkan sengsara untuk mereka
Timbulkan kehinaan serta nista bagi mereka....
Inikah balasan ku atas segala
Kasih sayang mereka.




Keenam,
Baru saja kusadari
Aku ini sama saja seperti SI MALIN
Pada akhir hidup tak bisa memberi apapun
Untuk Ibunya....
Bahkan ucapan
”Ini semua adalah UNTUKMU,IBU”
Ia menjadi Batu!!!!!!!!

Dan baru saja kusadari,
aku mungkin akan menyusulnya.....
dan semua bencana ini
berasal hanya dari aku.